Kisah Si Nenek Selasa, Sep 1 2009 

aalkisah ada sebuah cerita tentang seorang nenek yang sedang sakit dan menghadapi maut, tapi ajal belum juga datang untuk mengakhiri penderitaannya. lalu ada seorang yang menyebutkan sebuah nama pada nenek tersebut, tampak si nenek kaget. lalu keluarga si nenek mencari si empunya nama itu yang adalah seorang kakek-kakek, tapi rupanya orang yang dimaksud juga sedang sakit. lalu keluarga si nenek pulang dan menunjukkan foto si kakek saat muda dan tua pada si nenek. si nenek langsung menangis dan tak lama kemudian meninggal. begitupun dengan si kakek, setelah melihat foto si nenek saat tua dan muda, dia menangis dan kemudia meninggal. apa yang bapak tangkap dari cerita itu?lkisah ada sebuah cerita tentang seorang nenek yang sedang sakit dan menghadapi maut, tapi ajal belum juga datang untuk mengakhiri penderitaannya. lalu ada seorang yang menyebutkan sebuah nama pada nenek tersebut, tampak si nenek kaget. lalu keluarga si nenek mencari si empunya nama itu yang adalah seorang kakek-kakek, tapi rupanya orang yang dimaksud juga sedang sakit. lalu keluarga si nenek pulang dan menunjukkan foto si kakek saat muda dan tua pada si nenek. si nenek langsung menangis dan tak lama kemudian meninggal. begitupun dengan si kakek, setelah melihat foto si nenek saat tua dan muda, dia menangis dan kemudia meninggal. apa yang Anda tangkap dari cerita itu?

Kepercayaan Timur Tengah Kuno tentang Mimpi Rabu, Apr 8 2009 

Kepercayaan Timur Tengah Kuno tentang Mimpi
Sejak zaman dahulu kala, manusia melihat mimpi sebagai gerbang menuju alam lain. Setiap budaya dan peradaban yang sudah memiliki bahasa tuis memberikan peninggalan atau bukti ketertarikan terhadap mimpi dan artinya. Ada banyak persamaan dalam berbagai kepercayaan pada budaya-budaya yang berbeda.
BANGSA ASYIRA
Bukti pertama dalam sejarah mengenai ketertarikan manusia datang dari pennggalan tertulis paling kuno dari kerajaan Asyira. Kerajaan kuno ini berkuasa di Mesopotamia pada bad 5 atau 6 SM. Papan tulis tanah liat yang ditemukan di perpustakaan Raja Asurnasipal, di Niniwe, ternyata setelah diterjemahkan adalah buku-buku mengenai mimpi atau petunjuk tafsir mimpi. Menurut peninggalan tersebut penyebab mimpi (baik itu mimpi bai, atau burk, menyenankan atau tidak) adalah roh jahat yang menghubungi manusia dalam tidur. Roh jahat ini bisa berasal dari dunia arwah atau dari orang-orang mati yang pernah dikenal si pemimpi.
BANGSA MESIR
Bangsa Mesir percaya bahwa mimpi adalah pesan dari dewa-dewa dan mempunyai tiga fungsi utama:
Menasihati si pemimpi untuk bertobat karena sebuah kesalahan, yang biasanya bersifat moral.
Peringatan tentang adanya bahaya di masa depan.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak si pemimpi.

Namum karena mimpi biasanya sukar dimenegerti dan karena interaksi anatara dewa-dewa dan manusia biasanya penuh risiko, pada waktu itu dirasa perlu untuk bertanya pad apra ahli mimpi tentang pesan dibalik mimpi (mirip masa kini). Karena itu, profesi penerjemah mimpi dipandang agung dan para pelakunya sangat dihormati daam masyarakat. Mereka berpraktik di kuil-kuil “serapea” yang dibangun untuk menghormati dewa mimpi Mesir.

PENERJEMAH MIMPI DI MESIR
Serapea yang paling terkenal ada di MeMPHIs, yaitu ibukota Mesir Kuno. Para arkeolog di abad ke-19 menemukan sebuah ruangan penerjemah mimpi. Di pi9ntunya tertulis “Saya penerjemah mimpi, menerima mandat dari para Dewa untuk melakukannya. Selamat bagi Anda yang memasuki ruangan ini”.

YUNANI
Bangsa Yunani meneruskan tradisi bangsa Mesir dalam tahun-tahun sebelum kelahiran Isa. Ini termasuk praktik inkubasi. Karena dewa-dewa akan menjawab pertanyaan para manusia yang akan diterjemahkan oleh para penerjemah mimpi, orang-orang biasa yang memiliki masalah dan pertanyaan-pertanyaan harus tidur di sarapea sampai para dewa menjawab pertanyaan mereka atau memutuskan bahawa orang-orang terserbut tidak perlu dilayani.
INKUBASI
Proses ini terkadang perlu waktu bebrapa malam. Makin penting posisi seseorang dalam masyarakat, kemungkinan dijawabnya mimpi makin besar. Para bangsawan, misalnya, umumnya memperolh jawaban pada malam pertama. Anggapan saat itu, bila para dewa memiliki pesan untuk orang banyak biasanya akan disalurkan pertama kali kepada para bangsawan. Karena itu, mimpi-mimpi raja dianggap sangat penting.
Bangsa Yunani kuno mempercayakan tanggung jawab tentang mimpi kepada Aesculapius, yaitu dewa penyembuhan. Du kuil-kuil yang didirikan bagi Aesculapius, peran inkubasi berubah menjadi masalah-masalah medis. Dewa dianggap menyatakan bahwa saat bermimpi maka kmita melihat ke dalam dan menerangi jiwa. Karena itu, kita dapat me;lihat kebenaran yang tinggal di dalamnya, termasuk kebenaran mengenai kesehatan. Pada puncak era Greco-Roman, ratusan kuil didirikan dan sampai sekarang masih berdiri.

DI DALAM KUIL Aesculapius
Pada awaknya, seekor hewan harus disembelih atau disediakan bagi upeti npara dewa. Upacara ini digunakan untuk meningkatkan kesadaran manusia terhadap sucinya acara ini. Para pemimpi yang sudah didandani akan memasuki kuil dan berbaring di ats sebuah tempat tidur. Penerangna kemudian akan dimatikan dan para pasien tersebut akan ditinggal untuk didatangi dewa di dalam mimpinya. Bila para pasien telah bermimpi, yang diharapkan berisi nasihat medis yang baik, mereka akan kembali pulang kekesokan harinya. Bila tidak, dan bila mereka mampu membayar, mereka tetap menginap di situ satu atau dua malam lagi.
Pada masa itu dipercaya bahwa bila seorang pasien sangta beruntung, Aesculapius sendiri atau salah satu pembantunya yang akn muncul dalam mimpi. Bila perlu, sang dewa akan melakukan pengobatan.

INDIA
Bukan hanya peradaban Mediterania yang percaya tentang sifat dinamis dari mimpi. Setiap kebudayaan kelihatannya punya kepercayaan bahwa walaupun mimpi terjadi dalam sebuah dunia yang berbeda, namun ada sebuah sifat pareadoks di dalamnya. Ada sesuatu yang terjadi di dunia ini, tetapi juga tidak terjadi di dunia ini.
Weda, kitab suci berisi nasihat-nasihat bijak dari India, yang ditulis sekitar 1500-1000 SM, mengklasifikasikan mimpi sebagai beruntung dan tidak beruntung. Bangsa ini tertarik untuk mengetahui apa yang dapat diprediksikan oleh mimpi. Mimpi terakhir dari sebuah rangkaian mimpi adalah yang paling penting untuk si pemimpi dan semakin larut datangnya, semakin mungkin pula mimpi tersebut dapat menjadi nyata.
Tempramen si pemimpi dihubungkan dengan isi mimpi tersebut. Orang-orang yang depresi memiliki mimpi tentang depresi dan orang bahagia akan bermimpi bahagia.

TINGKATAN KESADARAN
Salah satu hal yang menarik dari weda adalah diakuinya tingkatan kesadaran mimpi. Menurut weda, ada dua tingkatan, satu dala
M dunia ini dan satu di dunia lain. Ada sebuah tempat di antara dua dunia tersebut, yaitu mimpi. Dalam mimpi, jiwa meninggalkan tubuh. Dengan lindungan nafas, si pemimpi menganbang antara dunia ini dan dunia lain. Dari situ jiwa dapat mengerti kedua dunia tersebut.
Kondisi terjaga dianggap kurang nyata dibanding kondisi ber mimpi, karena kondisi mimpi memiliki akses terhadap dunia pengetahuan dan dunia pengalaman. Kondidi tertinggi adalah melampaui mimpi ke dalam sebuah tidur tanpa mimpi. Saat itu, kita tidak akan terbebani oleh pikiran-pikiran duniawi dan dapat menyatu dengan keabadian. Teknik-teknik trance seperti yoga digunakan untuk mencapai kondisi kedamaian ini.

CINA
Sifat paradoks dari mimpi dicatat oleh para penulis Cina. Mereka juga melihat bahwa mimpi memberikan informasi yang didapat dari dunia lain, yang dapat kita pakai untuk keuntungan kita di dunia ini. Jiwa yang terbebas dari tubuh dapat berkomunikasi dengan para dewa dan arwah serta belajar dari mereka. Pengalaman-pengalaman ini dipandang sebagai sebuah pengalaman yang suci, dan bangsa Cina kuno, seperti halnya Yunani kuno, juga mempraktikkan inkubasi.

Prosa pada Tahap Permulaan Pembaruan Sabtu, Mar 28 2009 

Prosa pada Tahap Permulaan Pembaruan

Pada masa ini, para penulis masih mengikuti para pengarang pada masa sebelumnya, yaitu masa Turki. Mereka tidak saja meniru gayanya, tapi juga isinya. Mereka memperhatikan sajak (prosa llirik), jinas (asonansi), tibaq (antitesis). Mereka lebih mementingkan permainan kata-kata daripada isi dan idenya. Gaya dan isi seperti ini muncul di berbagai Negara Arab. Akan tetapi, setelah itu, secar cepat, muncul unsur-unsur pembaruan seperti yang tampak pada pengarang terkenal: Abdurrahman Jabarti (1754-1822), Ismail Khasab (wafat 1815), dan Abdullah Fikri (1834-1889). Unsur-unsur pembaruan dalam prosa Arab ini berkembang secara bertahap pada masyarakat Arab, dengan ciri bahwa para pengarang sudah mulai memperhatikan aspek pemikiran dan makna dalam tulisannnya. Kebiasaan mengarang sudah mulai meluas di masyarakat, dan kata-kata fasih dan berbobot sudah mulai digunakan lagi seperti para pengarang masa sebelum terjadi kemunduran. Diantara para pengarang yang terkanal pada masa ini adalah: Rifaat Tahtawi (1801-1873), Ibrahim al-Muwayhili (1846-1906), dan Nasif al-Jaziji (1800-1871).

Hello world! Jumat, Mar 27 2009 

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!